Difference between revisions of "Hiponimi"

From Glottopedia
Jump to navigation Jump to search
(Created page with "== '''Hiponimi''' == Hiponimi merupakan relasi makna antara bentuk ujaran (misalnya kata) yang maknanya tercakup dalam makna dari bentuk ujaran lain. Hiponimi juga dapat diar...")
 
Line 1: Line 1:
 
== '''Hiponimi''' ==
 
== '''Hiponimi''' ==
  
Hiponimi merupakan relasi makna antara bentuk ujaran (misalnya kata) yang maknanya tercakup dalam makna dari bentuk ujaran lain. Hiponimi juga dapat diartikan sebagai hubungan antara bentuk ujaran yang memiliki makna lebih sempit (spesifik) dengan bentuk ujaran lain yang memiliki makna lebih umum (generik). Bentuk ujaran yang memiliki makna spesifik disebut dengan [[User:HansJonathanAM/Draft|hiponim]], sementara yang memiliki makna generik disebut dengan [[User:HansJonathanAM/Draft1|hipernim]].  
+
'''Hiponimi''' merupakan sebutan untuk "relasi makna yang berkaitan dengan peliputan makna spesifik dalam makna generik" (Darmojuwono, 2005, p. 118). Sementara itu, Chaer (2012) mendefinisikan hiponimi sebagai "hubungan semantik antara sebuah bentuk ujaran yang maknanya tercakup dalam makna bentuk ujaran lain" (p. 305). Berdasarkan dua definisi tersebut, hiponimi dapat diartikan sebagai hubungan antara bentuk ujaran (misalnya kata) yang memiliki makna spesifik dengan bentuk ujaran lain yang memiliki makna generik. Bentuk ujaran yang memiliki makna spesifik disebut dengan [[User:HansJonathanAM/Draft|hiponim]], sementara yang memiliki makna generik disebut dengan [[User:HansJonathanAM/Draft1|hipernim]].  
  
 
Relasi ini bersifat satu arah, yang berarti jika A berhiponim dengan B, maka B berhipernim dengan A, bukan berhiponim. Ini artinya A adalah hiponim dari B, sementara B adalah hipernim dari A.
 
Relasi ini bersifat satu arah, yang berarti jika A berhiponim dengan B, maka B berhipernim dengan A, bukan berhiponim. Ini artinya A adalah hiponim dari B, sementara B adalah hipernim dari A.
Line 19: Line 19:
  
 
=== Referensi ===
 
=== Referensi ===
Chaer, A. (2012). ''Linguistik umum''. Rineka Cipta.
+
Chaer, A. (2014). ''Linguistik umum'' (Rev. ed.). Rineka Cipta.
 
<br>
 
<br>
 
Darmojuwono, S. (2005). Semantik. In Kushartanti, U. Yuwono, & M. R. M. T. Lauder (Eds.), ''Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik'' (pp. 114-122). Gramedia Pustaka Utama.
 
Darmojuwono, S. (2005). Semantik. In Kushartanti, U. Yuwono, & M. R. M. T. Lauder (Eds.), ''Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik'' (pp. 114-122). Gramedia Pustaka Utama.

Revision as of 16:33, 9 June 2024

Hiponimi

Hiponimi merupakan sebutan untuk "relasi makna yang berkaitan dengan peliputan makna spesifik dalam makna generik" (Darmojuwono, 2005, p. 118). Sementara itu, Chaer (2012) mendefinisikan hiponimi sebagai "hubungan semantik antara sebuah bentuk ujaran yang maknanya tercakup dalam makna bentuk ujaran lain" (p. 305). Berdasarkan dua definisi tersebut, hiponimi dapat diartikan sebagai hubungan antara bentuk ujaran (misalnya kata) yang memiliki makna spesifik dengan bentuk ujaran lain yang memiliki makna generik. Bentuk ujaran yang memiliki makna spesifik disebut dengan hiponim, sementara yang memiliki makna generik disebut dengan hipernim.

Relasi ini bersifat satu arah, yang berarti jika A berhiponim dengan B, maka B berhipernim dengan A, bukan berhiponim. Ini artinya A adalah hiponim dari B, sementara B adalah hipernim dari A.

Contoh

1. Makna kata nyamuk tercakup dalam makna kata serangga. Ini berarti bahwa nyamuk merupakan serangga, tetapi serangga bukan hanya nyamuk, melainkan bisa juga capung, lalat, atau lebah.

2. Makna kata burung, ayam, dan itik tercakup dalam makna kata unggas. Oleh karena itu, burung, ayam, dan itik merupakan hiponim dari unggas, sementara unggas adalah hipernim dari ketiga kata tersebut.

3. Serangga adalah hiponim dari binatang. Begitu juga dengan unggas dan reptil. Ketiganya berhiponim dengan binatang. Sementara itu, binatang berhipernim dengan serangga, unggas, dan reptil.

Lihat Juga

Hiponim
Hipernim

Referensi

Chaer, A. (2014). Linguistik umum (Rev. ed.). Rineka Cipta.
Darmojuwono, S. (2005). Semantik. In Kushartanti, U. Yuwono, & M. R. M. T. Lauder (Eds.), Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik (pp. 114-122). Gramedia Pustaka Utama.