Antonimi

From Glottopedia
Revision as of 04:44, 11 June 2024 by Wohlgemuth (talk | contribs) (Wohlgemuth moved page User:Anestyanh/Draft to Antonimi)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Antonimi

Antonimi merupakan hubungan antarkata yang memiliki makna bertentangan atau berkebalikan (Kushartanti et al., 2005). Antonimi biasanya dibagi menjadi tiga jenis kelompok utama, yakni antonimi bertingkat (berlawanan tapi dalam suatu skala), antonimi tidak bertingkat (berlawanan secara total), dan kebalikan (Kushartanti et al., 2005; Yule, 2017).

  • Antonimi bertingkat dapat digunakan dalam kalimat komparatif atau perbandingan yang melibatkan kata sifat. Selain itu, bentuk negatif atau negasi dari suatu kata tidak selalu mengimplikasikan makna dari kata kebalikannya.

Contoh kata: Kata "panas" dan "dingin". Pasangan kata ini termasuk antonimi bertingkat karena antara kata "panas" dan "dingin" masih terdapat kata lain seperti "hangat".

Contoh penggunaan: Kalimat "mobil saya tidak tua." tidak secara pasti berarti "mobil saya baru."

  • Antonimi tidak bertingkat (bisa juga disebut pasangan atau oposisi komplementer) tidak menggunakan konstruksi komparatif dalam penulisan kalimatnya, karena pasangan kata ini memiliki makna yang bertentangan secara total. Selain itu, bentuk negasi dari suatu kata sudah pasti mengimplikasikan makna dari kata kebalikannya.

Contoh kata: "benar" dan "salah", atau "jantan" dan "betina".

Contoh penggunaan: Jika "Monmon bukan kucing betina", maka sudah pasti bahwa "Monmon kucing jantan".

  • Kushartanti et al. (2005) dan Yule (2017) juga menyebutkan adanya hubungan antarkata yang maknanya berkebalikan, dan Yule (2017) lebih jauh lagi menjelaskan bahwa untuk kelompok antonim ini ia biasanya menghindari mendeskripsikan salah satu anggota pasangan antonim sebagai bentuk negasi dari pasangan antonim lainnya.

Contoh kata: "masuk" dan "keluar", "memanjangkan" dan "memendekkan", atau "mengikat" dan "melepas".

Contoh penggunaan: Kalimat "saya ingin keluar dari rumah ini." memiliki makna yang berkebalikan dari "saya ingin masuk kerumah ini.", tapi tidak berarti kalimat tersebut bermakna "tidak masuk". Makna sebenarnya adalah "melakukan sebaliknya dari masuk".

Bahasa lainnya

Referensi

  1. Kushartanti, Yuwono, U., & Lauder, M. R. M. T. (Eds.). (2005). Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Gramedia Pustaka Utama.
  2. Yule, G. (2017). The Study of Language. Cambridge University Press.